Search
Close this search box.

Hari Nelayan Nasional dan Laut Timur Indonesia

Memaknai Hari Nelayan Nasional di Laut Timur Indonesia

Setiap pagi, sebelum sinar pertama menyentuh perairan timur Papua, perahu-perahu kecil melaju pelan dari garis pantai. Aktivitas ini menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari nelayan. Bagi mereka di pesisir Papua, Maluku, hingga Laut Arafura, laut adalah sumber penghidupan, bagian dari budaya, dan kunci masa depan.

Tanggal 6 April diperingati sebagai Hari Nelayan Nasional, momen yang mempertegas kontribusi para nelayan dalam ketahanan pangan nasional. Di wilayah timur Indonesia, peringatan ini menggambarkan betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian sumber daya laut.

Laut Timur Indonesia: Kawasan Perairan Super-Kaya

Wilayah perairan timur Indonesia dikenal sebagai bagian dari Coral Triangle, yaitu kawasan dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Dari Papua hingga Laut Arafura, laut biru ini menjadi tempat hidup ribuan spesies laut yang bernilai tinggi secara ekologis dan ekonomis.

Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Indonesia memiliki potensi lestari perikanan mencapai 12,54 juta ton per tahun, dan lebih dari sepertiganya berasal dari wilayah timur. Rumah dari lebih dari 3.240 spesies ikan laut, menjadi habitat terumbu karang terluas di dunia, serta penghasil komoditas unggulan seperti tuna sirip kuning, albakora, cakalang, udang banana dan berbagai jenis ikan karang lainnya. Dengan kondisi tersebut, membuat laut timur berperan besar dalam menyokong industri perikanan nasional dan global.

Tantangan Laut yang Tak Terlihat

Laut Timur Indonesia memang kaya, tapi juga rapuh. Penangkapan ikan berlebih, perubahan iklim, dan rantai pasok yang tidak adil membuat nelayan kecil berada dalam posisi sulit. Mereka seringkali menjadi pihak terakhir yang menikmati hasil dari laut yang mereka jaga.

Pendekatan berkelanjutan dalam perikanan menjadi solusi terhadap berbagai tekanan di laut. Praktik ini mendorong tangkapan ikan sesuai musim, pemanfaatan alat tangkap yang ramah lingkungan, serta pengelolaan laut berbasis kearifan lokal. Memberikan manfaat ganda: menjaga kelestarian stok ikan dan memberikan kepastian ekonomi bagi masyarakat nelayan.

Sebagai bagian dari masyarakat pesisir, Kobumi percaya: ekonomi tidak boleh lepas dari ekologi dan pembangunan harus berpihak pada keadilan.

Kobumi: Membangun Ekonomi yang Berakar pada Komunitas

Kobumi merupakan koperasi multipihak yang lahir dari kolaborasi beberapa koperasi lokal di Indonesia Timur bersama Yayasan EcoNusa. Kami hadir sebagai sebuah socio-eco enterprise—bukan sekadar menjual hasil bumi dan laut, tetapi membangun sistem ekonomi yang adil, berkelanjutan, dan berdampak nyata bagi masyarakat lokal dan adat.

Melalui Kobumi, kami menciptakan akses pasar yang langsung dan transparan bagi nelayan dan produsen lokal. Kami juga menyelenggarakan pelatihan keterampilan serta memperkuat kapasitas kelembagaan, termasuk bagi komunitas nelayan dan perempuan adat, agar mereka bisa lebih mandiri dan berdaya dalam menghadapi tantangan global.

Selain itu, Kobumi mendorong sistem perdagangan yang berkeadilan dengan menghadirkan harga jual-beli produk yang lebih adil serta akses pasar yang lebih kompetitif bagi masyarakat lokal. Dengan cara ini, setiap produk yang dihasilkan tidak hanya memiliki kualitas tinggi, tetapi juga merepresentasikan nilai tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap lingkungan.

Setidaknya, sejak Februari 2023, KOBUMI telah menerima udang pisang dari masyarakat dan koperasi lokal setempat. Dari hasil tangkapan yang diperoleh dengan penuh kehati-hatian, nelayan kini bisa menghidupi keluarga dengan lebih layak, tanpa harus mengeksploitasi laut secara berlebihan. 

Baca Juga: Antara Ritual Pemanggil Udang dan Koperasi Fgan Fen Sisi

Menjaga Laut, Menjaga Masa Depan

Dengan luas laut yang luar biasa, keanekaragaman hayati yang tinggi, dan keterlibatan kuat komunitas lokal, Laut Timur adalah kekuatan besar yang siap berperan dalam pembangunan berkelanjutan. Investasi dalam sektor perikanan yang ramah lingkungan dan berbasis masyarakat menjadi langkah strategis menuju masa depan yang adil bagi manusia dan alam.

Hari Nelayan Nasional membawa pesan penting: menjaga laut sama dengan menjaga masa depan bangsa. Laut Timur Indonesia telah menunjukkan bahwa laut bisa memberi lebih banyak ketika dikelola dengan bijak. Perikanan berkelanjutan di tangan nelayan adat adalah contoh nyata bahwa ekologi dan ekonomi bisa berjalan berdampingan. Mari bersama-sama melindungi laut timur dan mendukung para penjaganya.

Ko punya bumi, bumi kita, kita membumi. 🌏✨